Saturday 20 November 2010

Ketika BAPA bekerja di rumah ku
by Retty Nereng on Tuesday, August 11, 2009 at 9:12am

Cerita ini, hanya permenungan pribadi bagi ku, bila anda merasakan indahnya itu karena BAPA,

Suatu senja menjelang malam, dihari jumat yang terasa kering. Aku memutuskan untuk mengantar putri kecilku bermain dimall. di depan halaman rumah kami, yang tak berpagar itu, lewat seorang remaja tanggung dan berhenti didepan rumahku, wajahnya memelas, hampir setengah menangis ia bercerita padaku.anak itu minta aku mempekerjakan ia di rumahku dan berharap uang imbalan sepantasnya untuk bayaran uang sekolah,karena bila besok ia tak melunasi hutang sekolahnya, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah.

aku langsung berpikir, ini anak siapa ? kutanya padanya, ternyata anak seorang buruh tukang cuci, yang ayahnya entah dimana.pertanyaan selanjutnya, pekerjaan apa yang bisa kuberikan pada anak ini pada senja menjelang malam, dan saya juga tidak tega mempekerjakan anak pada malam hari dan besok ia masih harus sekolah.

lalu saya bilang, " datang saja besok siang atau minggu , nanti saya kasih kerjaan, kalau sekarang sudah malam, gak ada kerjaan"anak itu berlalu dengan muka sedih dan langkah gontai, saya memastikan sendiri dalam hati , bahwa apa yang saya sampaikan bener kan ? Namun baru kusadari, bahwa anak itu memerlukan uang buat besok pagi.hal lain aku baru saja membaca sebuah cerita tentang seorang ibu yang membantu seseorang yang tidak dikenalnya, dan ternyata anak ibu itu juga menerima kebaikan dari orang yang tak dikenalnya ditempat yang berbeda, moral storynya, tetaplah berbagi kebaikan dengan siapa saja, tanpa berpikir apakah kamu merasa dirugikan atau tidak.

tergerak hatiku dan mengejar anak tadi, dan kulihat dia duduk di pembatas jalan yang gelap, duduk kecapean, ' berapa uang yang kau perlukan untuk sekolah besok ' kusapa dari jendela mobilku yang kubukaanak itu tampak tekejut melihat ku' 80 rb bu' mukanya menyimpan tangis, tidak tampak wajah remaja lelaki yang nakal seperti biasanya.hatiku terenyuh melihat wajahnya .kukeluarkan 2 lembar 50 ribuan dan ku berikan padanya.

'tapi saya belum kerja untuk ibu, sy tidak mau terima bu' anak itu mengelak uang dariku

' ambil saja uang ini, besok kau datang kerumah dan sy kasih kerjaan 'anak yang masih duduk dibangku smp itu masih mengelak sekali lagi, tapi saya pastikan bahwa saya tidak apa apa , bagi saya apalah artinya uang seratus ribu, dalam sekejap saya bisa menghabiskannya untuk makan, minum, main main dlsbnya. namun anak ini membutuhkan untuk masa depannya.' kamu bayar uang sekolah ini, dan sekolah dengan benar 'saya masih berpikir apakah tindakan ini benar atau tidak, apakah aku ditipu atau tidak ? tapi saat itu saya ikuti saja nurani ku.

Kemudian saya berangkat ke Jakarta keesokan sabtunya dan anak itu pun tidak pernah muncul di rumah, walaupun sy sudah memerintahkan kepada pembantu pekerjaan apa yang diberikan bila anak itu datang kembali kerumah.dan sy pun tidak berpikir bahwa sy sudah ditipu, sy sdh menolong seorang anak dari kesusahannya.dan berharap dia pun akan berbagi kebaikan kelak.

Beberapa waktu kemudian....anak sulungku berangkat ke Jogja untuk melanjutkan kuliahnya.hari ketiga ia di Jogja ia harus menjalani operasi, hati ibu mana yang tak sedih, khawatir , was was, aku di Jakarta, pasca operasi , tak berdaya saat itu, tak bisa disampingnya, aku hanya bisa menangis, pasrah dan berdoa.

Tuhan memberiku penghiburan yang luar biasa, putraku sukses dioperasi dengan diagnosa yang benar, dan didampingi begitu banyak kerabat dari balikpapan yang sudah lama tak jumpa.bahkan lebih banyak tamu yang hadir besuk anak ku dari pada yang besuk aku ketika aku dirawat di rs.ada keluarga Pak Murdiono - Mb Lilik yang mendampingi anak ku sebagai keluarga, menandatangani persetujuan operasi, ada Ibu Dharsono, Mb Erna, Pak Hubertus Liga, Pak Robert Kodong, Keluarga Pak Haryanto, kel Pak Suyoto dan ibu, ada teman - teman anakku, dan keluarga, yang tak bisa kusebutkan satu persatu, dan begitu ramai kamar anakku, luarbiasa anakku menerima penghiburan yang datang dari padaNYA.

Ketika kurenungkan kejadian ini, aku tiba - tiba teringat anak yang pernah kubantu itu.

BAPA yang sudah "bekerja" dirumahku, lebih daripada yang sudah aku berikan.Syukur dan Puji kepada BAPA, kasihnya sungguh ajaib dan luarbiasa.

No comments: