Wednesday 4 February 2015

Selalu Ada Allah yang berjaga Bagimu



Selalu ada Allah yang berjaga bagimu

Selalu ada Allah yang berjaga bagimu
Aku tak menyangka bahwa benar -benar nyata dalam menjagaku.....
siapa aku ini....sehingga ia senantiasa memeliharaku.
Bukan aku tak percaya .....tetapi aku bukanlah siapa siapa.

namun selalu saja dengan sengaja....Bapa ingin menyapaku.

karena suatu kondisi endometriosis, berkaitan ca mammae, maka dokter pertama, mengirimkan ke seorang dokter obsgyn dan penyakit kandungan, termasuk onkologi....kira kira begitulah.
dokter pertama , mengatakan ini dokter yang baik, idealis, dan saya memang selalu percaya apa yang terjadi tentu sudah seizin Nya.

Hari bedah sudah ditentukan, sebelumnya saya sudah  mempersiapkan terlalu sempurna, menolak pelayan suster diawal, ternyata ini kemudian menimbulkan masalah serius pada tubuhku, toh ku pikir...ini alatku, yang sdh ku pakai sekian lama ini.

operasi berjalan lancar, tapi sayang hari kedua paska bedah, aku mengalami demam tinggi, dalam masa observasi yang cukup ribet, 
hari kelima baru ditemukan penyebabnya,
tapi dengan cara yang kurang mengenakkan, diawali dengan lambatnya pelayananku sementara suhu tubuh meningkat hingga 38.9.

tentu saja saya sangat kecewa dengan pelayanan ini, 
bermula dengan menelpon customer service, saya melaporkan dan mengorek kondisi mereka, agar saya tahu kepada siapa saya bisa menumpahkan kekesalan ini.

dan saya tidak mungkin mengumbar kemarahan, hanya ketegasan yang saya sampaikan.
singkat cerita setelah dokter jaga membaca hasil lab....maka saya dipersiapkan obat.
dalam pada itu saya contak dokter kedua saya...tidak ada maksud apa-apa...memastikan saja.

dokter saja memberikan obat oral, sementara suster senior sdh siap dengan jarum infus....
tusukan pertama, dan selalu ditusukkan di tangan kiri saya, darah gak mau keluar

suster sudah takut juga, saya sebenarnya tidak mengijinkan tangan saya salah ditusuk oleh suster, saya bilang istirahat lah sebentar saya bilang.

ternyata mereka memanggil suster dari lantai lain...dan lewat pemilihan lama, kepedihan yang teramat sangat, gagal....saya tidak mau marah....nda apa apa, selalu ada sebab kenapa ini terjadi nanti kita coba lagi.

lalu saya tanya...ini obat apa antibiotika, lah dokter kedua saya minta antibiotika oral....siapa yang suruh, mereka mengaku diperintahkan dokter jaga, saya perlihatkan message dari dokter saya....akhirnya kami kembali ke oral.
Luar biasa bagi saya.
Bapa tidak mengijinkan itu terjadi dalam tubuh ku, Dia membiarkan pekerjaan yang biasanya selalu mulus, menjadi gagal, padahal, beberapa hari sebelumnya saya baik baik saja diinfus kala pembedahan.

Terimakasih Bapa.....saya melihat sekali lagi Engkau tetap setia menjaga ku, sementara aku, tidak selalu setia padamu.

Kasihan suster suster pada takut, saya tetap kirimkan mereka buah, untuk menetralisir ketakutan mereka, sampai saat saya menulis ini, mereka tidak berani ketemu saya, mereka mengirim suster laki laki....

Saya selalu Percaya Rencana Bapa, meskipun rumit, tapi untuk kebaikan kita bersama. Obat yang jelas berbeda telah diberikan yang tepat bagiku.

Semoga kisah ini menginspirasi kita semua.



No comments: